justjlm.org

justjlm.org – PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk, yang beroperasi di bidang survei industri energi, telah sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 16 April 2024. Perusahaan mengalami fenomena auto reject atas (ARA) saat perdagangan dibuka, menunjukkan respons pasar yang sangat positif terhadap debut ini.

Detail Penawaran Publik PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk

ATLA memasarkan sebanyak 1,2 miliar lembar saham, yang merepresentasikan 19,36% dari total modal disetor perusahaan, dengan harga awal Rp100 per lembar saham. Tercatat pada pembukaan perdagangan, saham ATLA bergerak naik menjadi Rp135 per lembar, sebuah lonjakan sebesar 35%, langsung menyentuh batas atas harga yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.

Penggunaan Dana IPO oleh ATLA

Direktur Utama ATLA, Yophi Kurniawan Iswanto, menyampaikan bahwa dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan guna mendukung perolehan kontrak baru dan ekspansi perusahaan. Sebesar 43,52% dari dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk pembelian peralatan pendukung operasional, dengan sisanya untuk peningkatan modal kerja.

Insentif Waran Seri I

Dalam rangka IPO, ATLA juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan gratis sebagai insentif kepada investor. Pemegang saham baru berhak mendapatkan waran yang memberi hak untuk membeli saham tambahan di masa depan dengan harga pelaksanaan Rp300 per lembar. Waran ini memiliki masa berlaku satu tahun dari tanggal pencatatan.

PT Multi Hanna Kreasindo Tbk Mengikuti Jejak ATLA

Sementara itu, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk, yang berfokus pada pengelolaan limbah B3 dan non B3, juga melakukan IPO di Papan Pengembangan BEI pada tanggal yang sama dan menjadi emiten ke-22 yang tercatat di tahun 2024. MHKI melepaskan 750 juta lembar saham atau 20% dari modalnya dengan harga Rp160 per lembar saham, mengumpulkan dana sebesar Rp120 miliar.

Kinerja Keuangan MHKI

Direktur Utama MHKI, Shahabuddin, menekankan pencatatan saham di BEI sebagai langkah penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. MHKI mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan dan mempertahankan margin keuntungan bersih yang tinggi. Valuasi perusahaan berdasarkan harga penawaran saham dan laba per saham tercatat menarik, menunjukkan potensi pertumbuhan yang baik dengan level utang yang terkendali.

Dengan langkah strategis kedua perusahaan ini, ATLA dan MHKI, pasar modal Indonesia menyambut tambahan emiten-emiten yang tidak hanya menjanjikan kinerja finansial yang solid tetapi juga berkomitmen terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.