justjlm.org – Pavel Durov, pendiri aplikasi pesan instan Telegram, menyatakan bahwa dirinya akan membagikan seluruh kekayaannya kepada lebih dari 100 anaknya di masa depan. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Durov mengungkapkan rencana hidupnya yang tidak biasa dan keputusan penting mengenai masa depan finansial keluarganya. Ia menegaskan bahwa setiap anaknya, tanpa terkecuali, akan menerima bagian dari harta yang ia bangun dari bisnis digitalnya.
Komitmen Penuh Durov Terhadap Keluarga Besarnyaz
Durov tidak hanya membangun kerajaan teknologi melalui Telegram, tetapi juga berkomitmen membangun keluarga yang sangat besar. Ia menyampaikan keinginannya memiliki lebih dari 100 anak dan telah mempersiapkan sistem distribusi kekayaan yang adil bagi seluruh keturunannya. Menurutnya, setiap anak harus merasa dihargai dan tidak ada yang boleh merasa tertinggal atau didiskriminasi dalam hal warisan.
Nilai Kekayaan dan Strategi Pembagiannya
Forbes memperkirakan kekayaan Durov mencapai miliaran dolar AS. Ia tidak menyimpan semua hartanya dalam bentuk aset tradisional, tetapi juga dalam bentuk kripto dan saham perusahaan swasta. Durov merancang strategi pembagian warisan yang rinci dan terencana. Ia melibatkan penasihat hukum dan keuangan untuk memastikan pembagian tersebut berjalan lancar dan transparan. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan finansial bagi anak-anaknya sejak dini agar mereka mampu mengelola kekayaan secara bijak.
Filosofi Hidup yang Tidak Biasa
Pavel Durov tidak mengikuti gaya hidup miliarder pada umumnya. Ia hidup sederhana, jarang muncul di depan publik, dan menjauhi media sosial yang tidak ia kontrol. Namun, pernyataannya tentang rencana memiliki lebih dari 100 anak dan memberikan warisan kepada semuanya mengejutkan publik. Ia mengatakan bahwa hidupnya tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang menciptakan generasi baru yang kuat dan berdaya.
Reaksi Publik dan Dunia Teknologi
Pernyataan Durov mendapat berbagai tanggapan dari publik dan komunitas teknologi global slot 10k. Sebagian orang memuji niatnya yang tidak biasa, sementara yang lain mempertanyakan realisme dari rencana tersebut. Namun, Durov tetap teguh pada pendiriannya. Ia menilai bahwa dunia membutuhkan pemimpin baru yang lahir dari nilai kekeluargaan dan kemandirian. Ia percaya bahwa anak-anaknya kelak bisa menjadi inovator dan pencipta perubahan seperti dirinya.